Ilustrasi : Google.com |
Belajar bukan hanya sekedar transfer knowledge, namun merupakan suatu proses yang dialami seseorang untuk dapat memahami apa yang dipelajari. Proses inilah yang sangat penting, di mana ada yang berhasil dan ada pula yang gagal. Proses belajar yang diberikan kepada siswa agar dapat memahami apa yang kita sampaikan harus membuat siswa senang dan termotivasi untuk belajar.
Berbagai model pembelajaran
disarankan untuk dicoba, dan siswa dijadikan subyek belajar bukan objek belajar
yang hanya menerima dan guru yang aktif. Pembelajaran sekarang diharapkan siswa
aktif dan secara kolaborasi berproses memahami materi yang disampaikan guru dan
guru sebagai fasilitator saja.
Proses ini yang akan membekas
dan memberikan ketrampilan berpikir dan membentuk karakter yang baik pada
siswa. Siswa akan lebih kreatif, cerdas dan berpikir kritis, mampu memecahakan
masalah secara bersama-sama, dan menghargai orang lain. Pembelajaran inilah
yang sedang digalakan pada Proses Belajar Mengajar (PBM) saat ini.
Siswa diajak berdiskusi,
memecahakan suatu masalah, dan kemudian tampil mempresentasikan hasil kerjanya.
Hal ini melatih siswa berani menyampaikan pendapat dan bertanggungjawab dengan
apa yang dikemukakan.
Belajar yang menyenangkan akan
mampu membuat siswa memahami dan termotivasi untuk belajar. Namun semua
pembelajaran harus berubah, sejak tanggal 16 Maret 2020, siswa mulai melakukan
pembelajaran secara daring. Pandemi Covid-19 membuat keadaan memaksa siswa
mengikuti PBM secara online.
Minggu pertama siswa mengikuti
dengan semangat. Tugas yang diberikan guru lewat WhatsApp (WA) dikerjakan dengan baik. Hari-hari
terus berjalan dan setelah hampir dua bulan siswa harus mengikuti pembelajaran
online, semangat mereka menurun. Semangat mereka sudah tidak seperti minggu
pertama, tugas-tugas masuknya terlambat, bahkan ada siswa yang tidak
mengumpulkan tugas.
Kendala banyak dijumpai di
lapangan, banyak siswa mengeluh tidak memiliki quota internet untuk mengikuti
pembelajaran dengan baik. Juga banyaknya tugas yang menumpuk, rasa bosan dengan
pembelajaran yang monoton. Semua guru memberi tugas dan meminta siswa
memfotokan tugasnya.
Eksistensi pembelajaran yang
menyenangkan akhirnya menjadi pembelajaran yang membosankan. Siswa bukan
sebagai subyek namun menjadi obyek pembelajaran, oleh karena itu perlunya
langkah untuk memotivasi siswa kembali dalam belajar. Pembelajaran online tidak
harus memaksakan siswa mencapai target pembelajaran seperti ketika pembelajaran
tatap muka. Namun menciptakan hati yang nyaman sehingga mereka masih yakin
untuk tetap belajar dan menyongsong masa depan di tengah pandemi Covid-19 ini.
Mengajak siswa menjaga
kesehatan, tetap semangat menjalankan social distancing dan saling memberi motivasi
kepada yang lain untuk tetap semangat dalam belajar. Misalnya siswa diajak
untuk mengirimkan foto kegiatannya di rumah dan pendapatnya dalam melakasanakan
pembelajaran daring dan pencegahan Covid-19. Saling memberi semangat dan di-share di grup
belajar. Hal ini bertujuan membangkitkan suasana kekeluargaan, mengobati jeda
waktu yang cukup lama tidak ketemu, sekaligus saling memberi semangat belajar.
Untuk membangkitkan semangat
belajar siswa selain dengan cara di atas, guru dapat memberikan materi
pembelajaran dengan lebih menarik dan tidak hanya memberikan tugas atau soal
saja. Guru dapat membuat power
point atau video pembelajaran, atau memberikan contoh-contoh
perhitungan agar siswa memahami materi yang disampaikan.
Guru memberikan kesempatan
tanya jawab dengan siswa sehingga mempermudah siswa memahami materi yang
disampaikan guru. Mendengarkan kendala siswa dalam mengerjakan tugas maupun
dalam mengirimkan tugasnya. Serta mencari solusi yang terbaik agar tetap dapat
pembelajaran tetap dapat berjalan dengan baik.
Semoga pandemi Covid-19 segera
berakhir dan pembelajaran kembali normal. Tetap semangat anak-anakku, kalian
adalah harapan bangsa yang akan membawa masa depan gemilang untuk negeri ini !
Sumber
: siedoo.com
0 Komentar